EVALUASI PELAKSANAAN PPKM BERBASIS MIKRO

Sidoharjo(6/4/2021)_Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM berbasis Mikro berjalan dengan lancar.Kegiatan ini sendiri sudah berjalan jilid ke 5 dan dihadiri jajaran FORKOMPINCAM ,Kepala desa dan Lurah.

Anggaran dana sendiri kelurahan dari refocusing anggaran tahun 2021 dan untuk Desa dari dana Desa.Anggaran tersebut digunakan untuk 30% untuk operasional seperti ATK,MMT,bahan sosialisasi, hand sanitizer,masker, APD untuk satgas jogo tonggo yang membantu pemakaman korban covid-19 dan lain-lain sedangkan 70% untuk rapat koordinasi, sosialisasi,rapat edukasi, supervisi dan sebagainya.

Permasalahan yang sering muncul dilapangan adalah perilaku masyarakat yang mana perilaku masyarakat masih menggunakan kebiasaan lama dimasa pandemi,serta kultur kegiatan sosial budaya masyarakat seperti hajatan yang mana sangat rawan terhadap penularan Covid-19.

untuk menghadapi kendala tersebut dibuat satgas tingkat desa/kelurahan hingga kecamatan yang terkoordinasi dan dilakukan pendekatan persuasif dalam kegiatan sosial untuk menerapkan protokol kesehatan.

Kesimpulan dari Rapat Review Evaluasi Pelaksanaan PPKM berbasis Mikro yang disepakati meliputi :

1. Pelaksanaan PPKM Mikro terbukti berhasil dengan data sebelumnya untuk kecamatan Sidoharjo masuk zona merah dengan jumlah terpapar kurang lebih 20 orang dan sampai hari ini (6/4/2021) 6 orang,Dengan hasil tersebut masyarakat juga diharap tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sosial.

2. Dari FORKOMPINCAM sendiri harus masih melakukan sosialisasi pentingnya VAKSINASI.

3. FORKOMPINCAM melakukan persiapan diri untuk mengantisipasi datangnya bulan Ramadhan serta Idul fitri untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

4. Persiapan pembelajaran tatap muka anak sekolah terutama untuk SLTA yang segera dimulai dan harus disosialisasikan kepada masyarakat .

5. satgas PPKM Mikro yang didukung Satgas Jogo Tonggo yang juga sebagai Satgas DESTANA(DESa TAnggap bencaNA) mengantisipasi bencana hidrometeorologi yang sempat terjadi pada tanggal 1 april melanda kecamatan Sidoharjo,khususnya desa Jatinom, Tremes, Mojoreno, Widoro, Kebon agung, Sempukerep ,Tempursari dan Sembukan yang mana berimbas pemukiman, bangunan pengairan dan lahan pertanian masyarakat.